Rabu, 18 Juli 2012

Kemudahan timbul dari kebiasaan

Menjadi sukses adalah impian semua orang. Tentunya untuk itu diperlukan motivasi yang kuat untuk mengatasi tantangan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Motivasi ini harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri. Anda bisa saja membaca ratusan buku atau pergi ke puluhan seminar untuk memperoleh suntikan motivasi, namun hal yang sering terjadi adalah kenaikan emosi sesaat untuk berubah. Barangkali ini bertahan satu atau dua minggu dan setelah itu Anda merasa semuanya kembali menjadi biasa-biasa saja seperti kondisi yang lama. Pernahkah merasa begitu?
“Motivasi adalah pohon yang Anda siram dengan kedisiplinan diri”
Bagaimana caranya supaya Anda tetap termotivasi untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan? Intinya motivasi adalah seni berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini melibatkan perasaan yang Anda rasakan melalui emosi yang muncul.

Lantas apa bedanya antara perasaan dan emosi?
Contohnya begini, jika Anda merasa bersalah maka emosi yang muncul bisa ketakutan dihakimi, ingin melarikan diri, dsb. Jika Anda merasa bahagia, emosinya bisa berupa keceriaan, kegembiraan, keinginan berbagi, dsb. Emosi timbul sebagai akibat dari perasaan yang terjadi didalam diri.
Jadi sebetulnya mudah untuk hidup termotivasi. Kuncinya adalah rasakan hal-hal yang membahagiakan dan bayangkan kesuksesan yang akan Anda raih. Saya jamin Anda akan termotivasi untuk bekerja.
Selain itu ada beberapa tips yang ingin saya berikan agar Anda bisa termotivasi kapanpun dan dimanapun:
1. Selalu konsisten
Kemudahan timbul dari kebiasaan. Motivasi pun sama. Ia memerlukan kedisiplinan sehingga Anda terbiasa hidup dengan motivasi. Ada ungkapan bagus yang mengatakan, “Sesuatu yang Anda ulangi tiap hari selama 21 hari akan menjadi kebiasaan”. Saya anjurkan Anda untuk mempraktekkannya. Mulai dengan hal yang sederhana seperti tersenyum dihadapan cermin, mengatakan “Yes” sebelum bekerja, dan banyak lagi.
2. Bertanggung jawab
Anda perlu seseorang yang bersedia mengingatkan Anda untuk tetap berada di tujuan. Ia bertugas memberikan dukungan dan menjadi mitra bertukar pikiran bagi ide dan gagasan yang Anda punya. Dari sini Anda akan merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik baginya. Proses mencapai tujuan menjadi lebih mudah dengan hadirnya seseorang yang menjadi cermin diri Anda.
3. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bervisi sama
Kalau Anda mau menurunkan berat badan, pastikan Anda bersama teman-teman yang mempunyai tujuan sama. Kalau Anda ingin membangun bisnis, bertemanlah dengan orang-orang yang sudah berkecimpung di dunia bisnis atau mereka yang mau memulai bisnis. Anda bisa memperoleh energi dan motivasi dari mereka. Akan sangat mudah untuk termotivasi ketika Anda memperoleh support. Apa yang Anda rasakan sebagai rintangan ketika bekerja sendiri bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan teman-teman yang bervisi sama.
4. Fokus pada proses, bukan tujuan
Ini yang sangat penting. Seringkali Anda turun mental ketika dihadapkan pada kesulitan mencapai tujuan. Fokuslah pada proses. Setiap proses memerlukan waktu. Entah cepat, entah lambat. Tujuan Anda sudah jelas, namun perjalanan menuju kesana bisa berliku dan naik turun. Dengan fokus pada proses Anda terhindar dari beban mental karena sekarang Anda memegang kendali atas proses itu sendiri, bukan dikendalikan oleh target untuk mencapai tujuan.
Sekarang Anda lebih tahu bahwa motivasi merupakan kunci untuk meraih sukses. Yang Anda perlukan sekarang adalah kemauan kuat untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Seperti apa kata pepatah “Ada kemauan ada jalan”. Selamat mengerjakan dan jangan lupa hargai diri Anda disetiap momen keberhasilan sekecil apapun itu.

Senin, 16 Juli 2012

JiWa

JiWa


Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku". (Al Fajr :27-30)

Aku sangat tersentuh dengan ayat ini. Ada kerinduan yang dipanggil oleh Allah dengan mesra.Tapi mungkinkah? Karena jiwa masih pekat dengan noda dosa, sangatlah sulit untuk membuatnya menjadi cemerlang. Masih sering terngiang di telinga akan pesan Allah dengan firman-Nya :

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Asy Syams:9-10)


Jiwa mampu menyimpan semua memori dari semenjak lahir sampai jasad meninggal. Bagai sebuah server besar, mampu menyimpan miliran data. Tidak ada yang luput dari server ini, semua tersimpan dengan baik. Baik data kejahatan maupun data kebaikan. Berbeda dengan memori otak yang sangatlah terbatas. Misalnya kita disuruh untuk menghafal jenis mobil dan warnanya yang kita jumpai sepanjang perjalanan dari rumah sampai ke kantor. Sudah tentu terbatas sekali yang dapat kita hafalkan. Namun bila jiwa yang bersih, sangatlah tepat. Jangankan jenis mobil dan warnanya terhafal dengan baik bahkan dijalan apa dan pada jam berapa kita menjumpainya.

Data kejahatan membuat jiwa menjadi redup cahayanya atau bahkan padam sama sekali.

Sedangkan data kebaikan membuat jiwa menjadi bersinar terang. Dan sinar ini mampu

menghalau cahaya gelap. Dan di akhirat kelak data di server ini akan di tampilkan semua. Didalam perintah Running DOS kita biasa mengetikkan perintah DIR, maka semua file2 akan muncul.

Begitu pula dengan jiwa, semua akan ditampilkan sebutir-butirnya dari yang sekecil-kecilnya. Namun sebenarnya file kejahatan tidak semuanya akan ditampilkan. Karena ada fungsi Delete File atau Hidden File. Siapa yang bisa melakukan ini. Ya…pasti pemilik server tentunya Allah Rabbul Alamin. Dia mengampuni siapa yang di kehendakiNya.

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Az Zumar:53)

Semakin terang cahaya jiwa, semakin dekatlah ia kepada Allah. Dan semakin berat pula Godaan iblis. Karena iblis akan selalu mengirimkan pasukannya silih berganti untuk melalailkan sang jiwa ini. Dan jangan ditanya berapa banyaknya. Semakin bersih jiwa semakin kuat iblis yang dikirimkan.

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
 (Al A'raaf:16-17)

Banyak yang tersalah pengertian antara JIWA (nafs) dan ROH. Banyak yang menganggapnya sama, padahal sesungguhnya keduanya sangat berbeda. Jiwa adalah badan halus manusia, yang bisa pergi – keluar dari Jasad fisik, ketika manusia sedang bermimpi, atau ketika Out of Body Experience atau PLB – Perjalanan Luar Badan. Jiwa, merupakan tubuh halus manusia. Jiwa memiliki perangkat-perangkat yang menyebabkan manusia dicap sebagai makhluk sosial, makhluk cerdas (Aqal), makhluk spiritual (Qolbu). Jiwa yang menanggung semua akibat perbuatan tubuh fisikal dan tubuh dalam.

Jiwa diciptakan sempurna tanpa cacat. Tidak ada yang terlahir sakit jiwa. Tidak ada bayi cacat. Jiwa adalah putih bersih ketika dilahirkan, lingkungan dan pengalamanlah yang membuatnya tetap putih atau kotor.

~ Komponen yang dimiliki jiwa: Nafsu (syahwat, emosi), Hasrat (keinginan, ego), Aqal, Qolbu dll.

~ Indera Jiwa sering disebut pula sebagai Indera batin. Jiwa juga memiliki indra penglihatan dan pendengaran. Dari situlah syaitan (dan jin) memberikan pengaruhnya ke jiwa, berupa suara-suara dihati kita yang mengajak ke perbuatan negatif.

~ Qolbu adalah Jantungnya Jiwa. Qolbulah yang menentukan baik-buruknya Jiwa.

~ Gelap-terangnya Jiwa. Sesungguhnya Ruh itu selalu mengajak Jiwa ke jalan yang lurus, tetapi setan sangat gigih menyeru peralatan Jiwa agar sesat.

Firman Allah dalam Al-Qur’an : "Setan adalah musuh yang nyata"

Suara-suara di Qolbu (hati) adalah Suara si jiwa sendiri, Suara Roh kita, Suara makhluk lain.

Tingkatan Kesadaran Jiwa, secara garis besar, ada 7 (tujuh) lapisan yang membatasi antara Jiwa dan Roh, yang berhubungan dengan tingkatan kesadaran Jiwa. Lapisan tersebut hanya bisa ‘terbuka’ dengan melalui sedikit cara. Salah satu caranya adalah dengan ‘keseriusan’ berupaya membersihkan diri, membersihkan Jiwa, membersihkan Qolbu (hati) dengan NIAT mendekatkan diri kepada ALLAH SWT - Sang Khalik. Atau merupakan sebuah anugerah karunia-NYA (given). Lapisan ini berubah pula menjadi hijab kalau kotor. Bila pada lapisan 1 yang kotor (hijab) berakibat komunikasi antara Jiwa dengan Ruh terganggu. Muncullah penyakit non-fisik/kejiwaan (nafs) seperti pemarah, kejam, nafsuan, dll).

Lapisan2 Nafs Lawwamah, Ammarah-bissu, dan nafs Muthmainah, terbukanya (bersihnya) masing-masing lapisan tersebut, akan menumbuhkan kesadaran dan kemampuan Jiwa yang lebih tinggi [orang bilang ilmu laduni – kaleee ?].

"Kesadaran tertinggi dari Jiwa adalah Kesadaran Ruhiah - Illahiah. Inilah yang didambakan oleh para pejalan spiritual.

Nafs/Jiwa

Jiwa/Diri adalah kehidupan yang ada pada setiap diri, dalam Bahasa Arab disebutkan dengan kata : “NAFS” yang artinya ; Jiwa/Diri.
Sebagaimana Allah berfirman :
“Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan Ridho serta di Ridhoi. Masuklah ke dalam golongan hamba–hamba Ku. Dan masuklah kedalam Syurga Ku”. (QS, Al-Fajr : 27-30)
Jiwa/Diri adalah suatu kesatuan antara Ruh dan Jasad, di mana tatkala Ruh nasab/misra kepada sekalian batang tubuh/Jasad maka bernamalah ia dengan Jiwa/Diri.
Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari seorang Awliya Allah dan termasuk Ulama Besar di Kalimantan Selatan Kalampaian yang berguru kepada Syech Mursyid Muhammad Saman Al-madani Al-hasani di Kota Madinah salah seorang zuriat daripada Baginda Rosulullah Saw yang juga sebagai penjaga Maqom Nabi, mengatakan :
Bahwa sebenar-benarnya Diri itu adalah Ruh
Sebenar-benarnya Ruh itu adalah Nafs/Jiwa
Sebenar-benarnya Nafs/Jiwa itu adalah Naik Turun Nafas
Naik Turun Nafas itu adalah Sir/Rahasia
Dan adapun yang dikatakan Sir/Rahasia itu adalah Nur Muhammad Saw

___________________________________________________________________________________
Islam adalah agama fitrah. Artinya, perkara apa saja yang ada di dalam Islam sesuai dengan fitrah manusia. Misalnya, manusia cenderung menghambakan diri kepada apa yang dicintainya. Oleh karena itu Islam memberi petunjuk, kepada siapakah seharusnya kita menghambakan diri. Sebagai contoh, walaupun manusia menyukai harta dan kekuasaan. Anehnya, kita tidak suka jika disebut hamba harta atau hamba kekuasaan, meskipun sikap kita memang seperti itu. Tapi kita redha dan suka jika disebut-sebut sebagai hamba ALLAH. Artinya, fitrah manusia memang ingin menjadi hamba kepada ALLAH, Tuhan Semesta Alam.
Manusia suka kepada ilmu dan kepandaian agar kehidupannya maju dan tidak beku (jumud). Memang ALLAH menjadikan jiwa manusia begitu keadaannya. Setiap orang juga suka kepada makanan yang lezat, suka kepada lawan jenis, suka kepada badan dan akal yang sehat. Oleh karena itu Tuhan datangkan agama Islam yang mengajar manusia untuk memenuhi tuntutan fitrah tersebut. Sabda Rasulullah, “Menuntut ilmu wajib bagi lelaki dan perempuan” (HR. Ibnu Abdi Al Barri). Kemudian jika mengikut Rasulullah SAW, maka sunnat hukumnya makan daging seminggu sekali. Islam juga mendorong pernikahan dan melarang zina sebab zina hanya akan menganiaya kaum perempuan. Sudah tentu tidak ada orang yang mau teraniaya.
Begitulah Islam agama fitrah. Apabila sesuatu disukai oleh fitrah, maka Islam akan membenarkan dan mendorongnya. ALLAH yang menciptakan fitrah manusia, maka ALLAH pula yang menunjukkan cara bagaimana keinginan fitrah itu dipenuhi karena begitulah keinginan fitrah manusia. Jika keinginan fitrah ini tidak tercapai maka manusia akan merasa susah, duka cita dan gelisah. Namun tanpa petunjuk dari ALLAH, nafsulah yang akan memimpin manusia untuk melaksanakan kehendak fitrah itu secara liar tak terkendali. Maka, hasilnya akan buruk sekali.
Sebagai contoh adalah keinginan fitrah manusia untuk berhibur. Batin manusia butuh untuk berhibur sebagaimana jasad lahir manusia perlu beristirahat. Jika tidak dipenuhi maka akan letihlah batin manusia dalam menjalani kehidupan ini. Untuk memenuhi keinginan itulah dapat kita lihat betapa majunya teknologi entertainment saat ini. Jika dulu manusia berhibur dengan karya-karya sastera, pertunjukan cerita dan alat-alat musik, maka manusia jaman sekarang berhibur dengan film, musik, teknologi animasi, efek-efek visual yang memanjakan imajinasi, musik dengan istrumen yang semakin kompleks, game interaktif, synthesizer, virtual reality dsb. Semuanya bertujuan untuk memuaskan keinginan batin manusia. Namun, sebenarnya batin manusia yang manakah yang hendak dihibur?
Di samping memiliki jasad lahir, manusia juga memiliki unsur batin yaitu akal, nafsu dan hati. Dengan melihat kesan hiburan-hiburan tersebut pada diri manusia maka dapat kita pilah menjadi hiburan akal, nafsu atau hati. Sebagai contoh, berhibur akal misalnya mempelajari hal-hal baru, meneliti, berdiskusi dsb. Islam mendorong keinginan fitrah untuk berhibur tersebut selama mengikuti petunjuk ALLAH yang menciptakan manusia. Misalnya, jika yang dipelajari adalah ilmu sihir maka Islam melarangnya karena hanya akan membawa kerusakan. Jangankan ilmu sihir, ilmu agama pun akan membawa keburukan jika tidak dikaitkan dengan tauhid dan akhlak. Ilmu tersebut hanya akan menjadikan manusia sombong, merasa mulia, bermegah-megah, hasad dengki, ego dsb. Apalagi ilmu-ilmu yang lain jika tidak dikaitkan juga dengan Tuhan. Begitu juga berhibur nafsu. Misalnya, keinginan manusia kepada lawan jenis, ALLAH telah tunjukkan caranya melalui pernikahan. Jika tanpa cara yang telah ALLAH tunjukkan yaitu pernikahan, hasilnya hanya akan rusak dan merusakkan. Sudahlah tidak mendidik dan mendisiplinkan nafsu agar tunduk kepada fitrah kita yang ingin menghamba kepada ALLAH, malah menjadikannya semakin liar tidak terkendali. Sedangkan Al Quran telah mengajarkan kepada kita, “Sesungguhnya nafsu itu sangat mengajak kepada kejahatan” ( Yusuf:53 )
Sebenarnya, hakikat berhibur adalah terhiburnya hati dengan mengingat ALLAH. FirmanNya dalam Al Quran, “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (Ar Raad: 28) Dengan demikian hiburan akal dan nafsu hanya akan menghibur hati jika selalu dihubungkaitkan dengan ALLAH. Sehingga melalui hiburan-hiburan tersebut kita akan terasa KebesaranNya, Maha KuasaNya, Maha PemurahNya, Maha PengasihNya, Maha AdilNya. Semakin kita berhibur semakin kita merendah diri, tawadhuk, hilang kesombongan dan kemegahan diri, semakin bersyukur dan merasa hina di hadapanNya, semakin takut kepada dosa-dosa dan terkikis rasa cinta dunia yang melemahkan jiwa. Itulah berhibur yang sesungguhnya. Semakin dekat diri kita kepada Tuhan, terpimpin akal, nafsu dan hati kita untuk cinta dan takut kepadaNya. Itulah kebahagiaan sebenarnya yang dicari-cari manusia dari hiburan. Jika kita berhibur namun tidak tampak dan tidak terasa sifat Kemuliaan Tuhan, justru nafsulah yang akan semakin liar tak terkendali. Maka, sebenarnya hiburan seperti itu bukan hiburan melainkan jebakan nafsu dan syaitan.
Inilah yang sering luput dari para penghibur dan para pencari hiburan. Berapa banyak penghibur yang sibuk memikirkan bagaimana menghibur manusia dengan berbagai macam media, bentuk dan gayanya. Namun rupa-rupanya diri mereka sendiripun tidak terhibur. Resah, gelisah, jiwa mereka menderita, hilang kebahagiaan, narkoba menjadi pelarian, semakin jauh dari Tuhan, bahkan bunuh diri karena tidak tahan dengan cobaan. Jika para penghibur gagal menghibur dirinya lalu bagaimanakah nasib kita yang ingin mencari hiburan? Jangan-jangan tanpa sadar sebenarnya kita telah masuk ke dalam tipuan yang menyesatkan. Naudzubillahi min dzalik.
 

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Ilmu

Bismillahirrohmaanirrohiim.
Rosulullah Saw bersabda : “Diwajibkan bagimu menuntut Ilmu baik Laki-laki maupun Perempuan”.
Keutamaan Ilmu di ibaratkan Nabi adalah laksana Bulan Purnama. Sebagaimana yang pernah di sabdakan oleh Beliau : “Bahwa perbedaan orang Alim (Berilmu) dengan orang Abid (Ahli Ibadah semata) adalah laksana Bulan Purnama dengan Bintang.
Tentu jika kita menyimak dari kedua hal tsb diatas, bahwa seseorang sampai diwajibkan menuntut Ilmu itu dikarenakan Keutamaan Ilmu itulah yang akan menjadi jembatannya untuk menuju kepada Allah Swt.
Tanpa Ilmu bagaimana mungkin seseorang sempurna dalam amal ibadahnya, Bagaimana sempurna Wudhunya, Sholatnya, Puasanya dsb.
Orang yang beribadah semata tanpa mengetahui ilmunya maka sama halnya dengan anak kecil yang lagi ibadah, tidak mengerti siapa yang ditujunya dan untuk apa ia beribadah.
Dan sebaik-baik Ilmu itu ialah ilmu tentang Ma’rifatullah atau Mengenal kepada Allah. Dikatakan bahwasannya : “Awaluddin Ma’rifatullah” (Awal seseorang itu beragama ialah mengenal akan Allah). Jika demikian apabila seseorang beribadah, beramal tetapi tidak mengetahui atau mengenal akan Allah Swt maka mereka itu belumlah dikatakan Beragama walaupun dari sisi Jahirnya ia termasuk Islam.
Islam itu ada dua macam :
  1. Islam Indallah yaitu : Mereka yang Masuk di dalam Islam benar-benar mengerti akan Allah dengan didasari Ma’rifatullah, sehingga mereka dikatakan Islam di sisi Allah.
  2. Islam Indannas yaitu : Mereka yang semenjak terlahir kedunia ini memang sudah di dalam keadaan beragama Islam dikarenakan Nenek Moyangnya, Datuknya, Kai Neneknya, Mama Bapaknya semua Islam sehingga iapun lahirlah dalam keadaan Islam. Padahal tidak mengerti dan mengenal akan Allah Swt. Mereka ini dikatakan Islam di sisi Manusia (Islam Keturunan).
Dari kedua hal tersebut diatas memberikan masukan kepada kita dimanakah posisi kita saat ini? Sudahkah kita termasuk Islam Indallah? Atau apakah Saya hanya Islam Indannas, Islam keturunan, Islam KTP, Islam sebutan Manusia? tapi kenyataannya Jauh sekali dengan Allah karena tidak kenal dengan Allah Swt.
Oleh karena itu untuk mencapai di dalam maksud tujuan yaitu Allah Swt, perlulah adanya bekal Ilmu sebagai sarana untuk menuju kesana.
Ilmu Ma’rifat dan Tauhid adalah Ilmu yang Utama sebagaimana Rosulullah Saw dan Para Nabi semuanya pertama yang diajarkan Adalah Ilmu tentang Tauhid. Sebab Tauhid itulah yang akan mensucikan Amal perbuatan pabila ada perbuatan yang mengandung Syirik dan Khurafat.
Tetapi kenyataannya saat ini seolah-olah terbalik! Ilmu Syari’at/Fiqih itu yang diutamakan sedangkan Ilmu Tauhid dan Ma’rifat boleh dituntut jika sudah berumur 40 tahun. Lalu bagaimana dengan mereka yang umurnya tidak sampai umur 40 tahun sudah MATI belum bisa mentauhidkan Allah karena tidak mengetahui Ilmunya? Heee…..heee….. Sudah pasti mereka yang tidak bertauhid karena tidak tahu Ilmunya apalagi tidak mau tahu…… akan di KAPORIT, DISIKAT, DI GOSOK Dll di Neraka.
Orang Islam yang tidak bisa mentauhidkan Allah Swt maka Luarnya (jahirnya) saja yang Islam tetapi Batinnya belumlah dikatakan Islam.
Karena itu Tuntutlah Ilmu Tauhid itu jika bisa mulai di waktu buaian sampai ke liang lahat, Bukan menunggu sampai umur 40 tahun! Ketinggalan…… Bo!. Entar Ente Habis umur……belum dapat ilmunya tunggu saja saat kematian.

Minggu, 15 Juli 2012

Efek Televisi

Hampir semua manusia diseluruh dunia memiliki televisi (TV) dirumahnya masing-masing, bahkan televisi juga terkadang kita temui ditempat-tempat umum. Sebagai salah satu media hiburan TV lebih popular dibanding yang lain seperti radio dan majalah. Selain media ini bisa menampilkan objek yang bergerak dan berbagai acara yang menarik, TV juga sangat mudah untuk dimiliki dan bersifat tahan lama. Beda dengan radio yang hanya menghasilkan suara sehingga terkadang hanya pada saat-saat tertentu didengarkan, begitupun dengan majalah yang diminati sebagian kecil oleh manusia karena majalah lebih bersifat tidak tahan lama dan sulit untuk ditemukan.

Beragamnya acara yang dihadirkan dalam tayangan TV membuat orang terkadang berada lama depan TV. Banyaknya statsiun televisi yang berlomba-lomba menyuguhkan acara mulai dari tayangan berita, pendidikan, anak dan Film sehingga menyedot minat yang besar untuk menonton TV. Tak banyak manusia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton siaran televisi dari pada mendengarkan radio atau membaca majalah.

Banyak sekali informasi yang diterima dari tayangan televisi, misalnya orang bisa mengetahui kabar berita terkini diseluruh dunia, bisa mengetahui info tentang olahraga bahkan ada chanel yang khusus menghadirkan tentang dunia olah raga. Bagi anak-anak TV adalah media yang paling disukai karena bisa melihat tayangan kartun dan semua hal yang berhubungan dengan dunia anak. Dan bagi para wanita acara Gosip, sinetron dan fashion menjadi acara favorit sehingga terkadang lupa dengan tugasnya.

Tahukah anda selain menyuguhkan berbagai macam informasi dan hiburan, Ternyata televisi juga berdampak negatif bagi manusia. Pengen tau apa saja yang ditimbulkan dari menonton TV?


efek negatif nonton televisi

Efek Negatif Televisi

  • Kelebihan berat badan atau obesitas. Terkadang dengan menonton TV orang bisa menghabiskan waktu 6 jam duduk depan televisi. Kurang geraknya seseorang mengakibatkan berat badan naik.
  • Kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan karena pengaruh pola hidup. Saat depan televisi terkadang kita menjadi malas untuk mengerjakan sesuatu dan mengakibatkan sikap fasip kita dan mengakibatkan tubuh menjadi tidak sehat.
  • Kesehatan mata terganggu. Mata adalah penting saat menonton TV. Jarak yang tidak pas dalam menonton TV bisa mengakibatkan rusaknya mata kita. Bahkan salah satu wanita di Taiwan harus kehilangan mata nya saat dia menonton tayangan film korea secara terus menerus selama 70 jam.
  • Sugesti dan gaya hidup remaja. Sebagai media yang paling diminati, TV juga menyampai informasi yang paling cepat di banding yang lain. Banyak acara remaja yang ditayangkan ternyata berpengaruh pada mental dan gaya hidup remaja. Meniru tyle atau kebiasaan para idola sungguh berpengaruh negatif untuk perkembangan hidup remaja.

Itulah sebagian kecil efek yang bisa ditimbulkan oleh Tayangan TV, masih banyak efek yang lain yang berpengaruh negative. Tentunya tidak akan berguna sebuah Televisi yang ada di rumah apabila tidak dihidupkan dan tidak ditonton. Nah untuk mensiasati dampak yang buruk, maka menontonlah dengan wajar, atur waktu menonton dan jarak yang ideal menonton TV.

Dampingi anak saat menonton tv dan pilihlah acara yang tepat bagi mereka sehingga tidak merusak mental dan otak mereka. Karena selain berdampak buruk tidak bisa dipungkiri kita juga membutuhkan TV sebagai media informasi yang gampang dan menarik.

Rabu, 04 Juli 2012

7 Keajaiban Rezeki

               Ringkasan Buku 7 Keajaiban Rezeki


Buku yang satu ini adalah buku yang menjelaskan tentang pintu-pintu rezeki yang dikaji dengan menggunakan pendekatan agama dan pendekatan otak kanan. Penulisnya menjamin alias menggaransi 100% uang kembali jika kita nggak mendapatkan manfaat setelah membaca buku ini. Satu lagi buku ini dilengkapi dengan CD audio motivasi dari para pengusaha sukses yang telah menerapkan buku ini.
Kalau buku lain menunjukkan bagaimana meraih kesuksesan, maka buku ini akan menunjukkan bagaimana mempercepatnya dengan pendekatan-pendekatan otak kanan dan sentuhan-sentuhan religius. Anda boleh menyebutnya percepatan-percepatan, lompatan-lompatan, atau keajaiban-keajaiban. Terserah Anda. Begitulah intinya. Apakah itu terkait keuangan, kesehatan, impian, prestasi, hubungan, jodoh, atau apa saja.
Apakah kita siap untuk sukses???
Berikut ringkasan terkait beberapa pintu rezeki tersebut.
1.Sidik Jari Kemenangan
Artinya adalah kita sebagai manusia adalah unik. Kita berbeda dengan manusia yang lain selayaknya sidik jari kita, maka dari itu,kita ditutut untuk menjadi seorang pemenang dalam hidup ini dengan keunikan dalam diri kita, karena kita diciptakan oleh tuhan ke dunia ini dengan ada maksud dan tujuan tertentu, dan tentunya untuk menjadi pemenang.
2.Sepasang Bidadari
Artinya adalah kita memiliki sepasang bidadari yang akan membuka pintu rezeki kita. Siapa dia??? Dia adalah orang tua kita (ibu kita), dan yang kedua adalah istri kita. Kita harus menyelaraskan doa-doa impian kita dengan kedua bidadari tersebut.
3.Golongan Kanan
Intinya kita harus menjadi orang yang berpikiran bahwa sesuatu yang besar (kesuksesan) itu mungkin, dengan apapun kondisi dan latar belakang kita. seperti layaknya otak kanan yang imajinatif, spontan, emosional dan impulsif maka tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika Tuhan sudah berkehendak. Seperti firman Tuhan “kun, fayakun”…jadi maka jadilah sesuatu itu…..Itulah otak kanan……
4.Simpul Perdagangan
Ya, sesuai dengan judulnya…perdagangan….untuk memperoleh sebagaian besar rezeki harus diempuh lewat jalur perdagangan alias harus jadi pengusaha, tapi yang sukses.
5.Perisai Langit
Intinya adalah kita dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah kepada yang membutuhkan. Ada celetukan yang berkesan di bab ini yaitu katanya sedekah itu nggak harus ikhlas. Ikhlas akan datang sendiri jika kita sudah bisa rutin melakukan sedekah. Trus, sedekah ternyata boleh pamrih, asal pamrihnya kepada Tuhan. Sedekah/zakat mal nggak lagi 2,5% menurut penulis, tapi seharusnya 10% dari penghasilan kita. Untuk yang ingin segera menjemput jodohnya, maka dianjurkan untuk bersedekah dengan lebih besar dan dengan sesuatu yang kita cintai.
6.Pembeda Abadi
Sebenarnya bab ini adalah penjelasan lebih lanjut dari sidik jari kemenangan. Penulis menganjurkan kita agar kita segera menemukan bakat, minat dan penguasaan kita pada suatu bidang untuk segera menemukan keunikan atau pembeda abadi kita dengan orang lain. Jika sudah ditemukan maka segera kunci pembeda abadi itu, maka lihat apa yang terjadi
7.Pelangi Ikhtiar
Terdiri dari tujuh bias yaitu : impian, tindakan, kecepatan, keyakinan, pembelajaran, kepercayaan dan keihlasan.