Kenapa kita sering mengalami kesulitan dalam meraih Tujuan Hidup
(Kesuksesan atau Hidup Bahagia)?.
Untuk menemukan jawabannya :
1. Kita
harus mempunyai kemauan/ niat untuk MENGETAHUI kekurangan dan kelebihan
diri kita lalu MENGAKUI dan MEMPERBAIKI/MENINGKATKANNYA.
2. Kita harus
tahu dulu apa penyebabnya. Tetapi umumnya penyebab tsb tidak disadari
atau tidak mau diakui oleh diri kita, padahal ini dapat dilihat dari
ucapan atau tindakannya. Jadi kita harus berani jujur kepada diri
sendiri, Sehingga kita dapat lebih mudah untuk mengerti dan menemukan
jalan keluarnya.
Dasar yang harus disadari :
1. “Musuh yang paling sulit ditaklukan adalah diri sendiri”
2. “Kegagalan/ Masalah/ Kesuksesan, 90% disebabkan oleh diri sendiri”
3. “Kita harus siap menerima dan menghadapi segala situasi dengan ketenangan diri”
Menaklukan diri sendiri
dengan membuat “PERATURAN” dan kita harus menghilangkan Kesombongan,
Keserakahan Diri, serta rasa takut sehingga kita bisa tahu, apa tanggung
jawab yang harus kita lakukan dengan Benar dan Tepat. Peraturan tsb
harus dijalani dengan ketenangan dan rasa gembira tanpa terpaksa serta
tidak boleh ditunda dengan alasan apapun.
Penyebab utamanya
1. Dalam
menjalani hidup, kita selalu berpedoman kepada reaksi diri kita yang
mengharapkan agar Keinginan Diri yang umumnya didasari oleh nafsu,harga
diri, keserakahan dan kesombongan diri, harus dapat terlaksana.
Seperti kita
selalu ingin dilayani, diperhatikan, serta semua keinginan diri kita
ingin dituruti oleh setiap orang karena merasa diri kita selalu benar/
lebih pintar/ lebih sukses/ lebih tinggi derajatnya dibidang pendidikan
dan agama, tidak boleh harga dirinya tersinggung walaupun keliru.
(umumnya tidak mau diakui/ disadari)
Semakin kita berpedoman seperti diatas, kita akan semakin menderita dan tertekan serta kita tidak akan dapat hidup bahagia.
a. Cara
pandang kita yang selalu menyatakan (walaupun sering tidak mau diakui)
bahwa kebenaran bersumber dari diri kita, lebih pintar/ lebih sukses/
lebih tinggi derajatnya dibidang pendidikan dan agama (rasa sombong)
sehingga selalu mengharapkan keinginan diri kita harus selalu terpenuhi
atau terlaksana atau diterima orang lain. Dan
pendapat/saran/tindakan/ucapan kita selalu benar.
è Jalan
keluarnya : Dalam menjalani hidup, kita harus berpedoman kepada
kenginan diri yang didasari Ketulusan dan Tanpa Pamrih, sehingga kita
selalu ingin melayani orang lain dengan rasa senang dan tanpa beban.
è Kita harus
menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan tanpa
memandang kesuksesan, gelar pendidikan, gelar agama, status jabatan,
dll. Hidup adalah proses belajar yang terus menerus, sadari tanpa mau
belajar kita akan merasa seperti katak dalam tempurung, kita merasa
lebih tahu mengenai agama, lebih hebat, lebih pintar, lebih sukses dll.
“Semakin kita belajar menambah pengetahuan, semakin kita menyadari bahwa diri kita masih bodoh”.
è Dalam menerima pendapat/pandangan atau menilai ucapan/tindakan orang
lain, KITA HARUS MENGERTI dulu dengan mendengarkan dan bertanya apa
maksud dan tujuan dari ucapan/tindakan orang tsb dan mencari tahu apa
dasar yang membuat orang tsb melakukan hal tsb, dengan menempatkan diri
kita dalam posisi orang tsb dan berpikir melalu cara pandang orang tsb.
Dimana selanjutnya kita akan terbiasa didalam memberikan penilaian dan
memberikan saran ,selalu melihat dan berpikir melalui semua sudut
pandang dan memiliki dasar yang benar, tepat, bijaksana dan bertanggung
jawab.
b. Selalu membela mati-matian harga diri kita walaupun kadang kenyataannya menunjukkan kita keliru.
è Jalan
keluarnya, Kita harus berani mengakui kekeliruan yang telah kita
lakukan tanpa berpedoman dengan harga diri dan selalu dilanjutkan dengan
melakukan pembelajaran diri dan koreksi diri.
c. Cara
pandang kita yang selalu menyatakan (walaupun sering tidak mau diakui)
bahwa orang yang memiliki status ekonomi yang sukses atau memiliki gelar
di bidang pendidikan/ agama/jabatan, ucapan dan tindakannya selalu
benar, baik dan tepat sehingga akan membuat JARAK antara mereka dan diri
kita.
Juga jarak tsb selalu dibuat oleh mereka, untuk menunjukkan kehebatan dan wibawa dirinya dengan dasar yang tidak tepat/bijaksana yaitu harga diri dan rasa sombong. (Ini juga, selalu tidak mau diakui/disadari).
Dan
kita akan terbawa oleh kebiasaan buruk tsb dan berpikir bahwa Mereka
orang hebat/pintar sedangkan diri kita orang bodoh. Ini membuat Kita akan
takut, malu dan ragu untuk bertanya walaupun ada yang, kita tidak
mengerti apa arti dan makna dari setiap ucapan/tindakannya, dimana
selanjutnya kita hanya berusaha untuk mengerti/ mengartikan sesuai
dengan pengetahuan yang kita miliki. Kita tidak mempunyai niat untuk
mengetahui apakah mereka itu,selalu memberikan contoh teladan yang benar
dan bertanggung jawab atau tidak serta apakah ucapan dan tindakannya
sesuai dan selalu memiliki dasar yang bijaksana atau tidak.
è Jalan keluarnya, kita
harus menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan
tanpa memandang kesuksesan, gelar pendidikan, gelar agama, status
jabatan, dll.
è cari
dan bangga dengan pemimpin yang bijaksana, dimana ciri cirinya adalah
mereka yang bijaksana, tidak akan mempunyai rasa sombong dan membuat
jarak dengan yang dibawah. Selalu memberikan contoh teladan dalam ucapan
dan tindakannya. Dan mau menerima pendapat orang lain serta selalu mau
belajar menambah pengetahuan untuk melakukan koreksi diri karena tidak
ada manusia yang sempurna.
2. Reaksi diri Kita yang selalu takut, ragu, tidak percaya diri dalam menghadapi hidup ini/ dalam berusaha sehingga
kita selalu menghindar dengan berbagai alasan karena kita selalu
berpikiran bahwa diri kita tidak mempunyai kemampuan dan hanya akan
mendapat kegagalan.
è Jalan keluarnya, kita harus memiliki ketenangan diri dan keberanian yang bertanggung jawab
dengan hadapi dan jangan menghindar (dengan berbagai macam alasan)
apapun yang terjadi, jalani hidup ini dengan semangat pantang menyerah,
kerja keras yang dilakukan dengan rasa senang dan suka, serta penuh
inisiatif, kreatif, mandiri.
3. Reaksi
diri Kita yang tidak pernah mau menerima apapun hasil usaha/ keadaan
diri/ kenyataan yang ada dengan rasa ikhlas dan syukur yang tulus serta
tidak mau konsekuen menerima semua akibat yang ada, karena kita selalu
mengharapkan hasilnya harus sesuai dengan keinginan diri, sehingga kita
selalu marah/kecewa dengan keadaan tsb dan selalu menyalahkan diri/
orang lain/ keadaan.
è Jalan keluarnya,
a. Dalam
melakukan apapun juga/ dalam berusaha yang dilakukan dengan kerja
keras, kita tidak boleh mengharapkan hasil atau memikirkan hasil, tetapi
menerima apapun hasilnya dengan rasa ikhlas dan syukur serta konsekuen
menerima semua akibat yang terjadi.
b. Selalu
menambah pengetahuan, untuk melakukan pembelajaran diri dan koreksi
diri. Sehingga kita akan terbiasa untuk mengatasi masalah dengan mencari
penyebab utamanya dalam menemukan jalan keluar yang terbaik bukan untuk
mencari kesalahan orang lain/ diri sendiri/ keadaan. Dan kita tidak
akan sombong dengan kesuksesan tetapi terus meningkatkan kesuksesan tsb
dengan dasar yang bertanggung jawab.
c. “Kehidupan
, bukanlah untuk dilayani tapi melayani dan hanya jiwa yang bersyukur
& ikhlas yang bisa memberikan pelayanan tsb”
4. Dalam
menjalani hidup/ mengerjakan apapun juga, kita sering tidak memiliki
Tujuan yang jelas, benar dan bertanggung jawab. Sehingga hidup kita
tanpa arah dan tidak tahu untuk apa kita hidup atau apa manfaat dari
usaha yang kita lakukan.
è Jalan
keluarnya, karena “Kegagalan manusia lebih sering disebabkan karena
ketiadaan tujuan yang jelas dibandingkan ketiadaan kemampuan”.
Jadi
tanpa adanya tujuan yang jelas, kita tidak mempunyai pedoman dan arah
mana yang akan kita ambil, sehingga kita tidak mungkin akan mendapatkan
kesuksesan, tetapi hanya akan mendapat masalah dan kegagalan serta
membuat diri kita tertekan dan terbebani.
Dalam
meraih tujuan utama, harus dilakukan bertahap dengan berpedoman kepada
tujuan apa yang kita bayangkan, dapat kita raih dengan realistis. Tahap
demi tahap hingga tujuan utama tercapai.
5. Dalam
menjalani hidup, kita sering tidak menyadari apa bakat atau
keterampilan yang paling kita kuasai, serta tidak mempunyai niat untuk
melatih diri agar memiliki ketrampilan tertentu yang harus kita kuasai.
è Jalan keluarnya,
a. Kenalilah
bakatmu atau keterampilan yang paling kau kuasai. “Dalam pertempuran,
kita harus mengunakan senjata yang paling kita kuasai, Dalam berusaha,
kita harus menggunakan keterampilan yang paling kita kuasai”, karena
tanpa keterampilan yang paling kita kuasai, maka usaha kita akan banyak
menemui masalah/ kesulitan bahkan kegagalan.
b. Ketrampilan
bisa tercapai walaupun tidak ada bakat, hanya dengan ketekunan,
semangat pantang menyerah, selalu melakukan pembelajaran diri dan
koreksi diri, setia dan mencintai usaha tsb walaupun melelahkan dan
dijalani dengan rasa ikhlas dan syukur dari curahan jiwa dan raga.
6. Dalam
menjalani hidup, karena tidak memiliki rasa ikhlas dan syukur yang
tulus, mengakibatkan, kita sering melakukan apapun juga dengan TERPAKSA
dan membuat diri menjadi terbebani. Umumnya karena keinginan diri kita
tidak terpenuhi/ tidak sesuai keinginan kita. Dan hasilnya adalah
kegagalan.
è Jalan keluarnya,
a. Apapun
yang kita kerjakan harus dilakukan dangan suka dan senang karena kita
harus selalu berpedoman kepada tujuan utama hidup dan kenyataan
hidup/keadaan diri yang ada
bukan berdasarkan keinginan diri kita, apalagi keinginan yang tidak
memiliki dasar yang bijaksana dan bertanggung jawab.
b. Menerima semua hasil denga ikhlas dan syukur serta menerima semua akibat dengan konsekuen.
c. Dalam mengerjakan apapun juga atau dalam menyelesaikan masalah, jangan sampai UCAPAN, TINDAKAN, PIKIRAN, PERASAAN kita, membuat diri kita mendapat tekanan dan membebani diri.
Karena
bila diri kita tertekan, akan membuat mental kita terbebani dan
berakibat kekuatan fisik kita akan lebih cepat berkurang. Dimana mimik
muka kita umumnya tegang dan serius serta emosi tidak dapat
dikendalikan.
Dengan
fisik dan mental yang drop, membuat kita akan kesulitan untuk
berkonsentrasi dan tidak dapat membuat keputusan atau jalan keluar
dengan benar, tepat dan bertanggung jawab. Dan selanjutnya masalah baru
akan muncul.
Jadi jalan keluarnya adalah dalam segala situasi dan tekanan yang ada, kita harus tetap tenang dan tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar